Sementara itu, seorang pembeli yang juga berusaha rumah makan di Lubuk Basung, mengaku sangat merugi akibat kenaikan harga kebutuhan pokok.
Menurutnya, akibat tren kenaikan cabai, pedagang dan pembeli sama-sama mengurangi porsi penjualan juga konsumsi mereka.
Untuk itu, Ia berharap harga cabai bisa kembali stabil agar bisa memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun, para pembeli berharap harga ini bisa kembali stabil.
Seorang pembeli, Epi (35) mengatakan, kenaikan harga cabai ini membuatnya harus memutar otak. Sebab, bagi orang Minang, cabai adalah salah satu komoditas yang harus ada dalam masakan.
“Makanya, sekarang disiasati saja, klo mahal, ya sudah, kurangi saja cabainya,” tutup Epi. (rdr/amc)