“Laporan yang melakukan mengungsi itu ada di Sikabaluan dan di Simalegi, untuk yang lain kita belum dapat informasi,” ujarnya.
Masyarakat kembali ke tempat pengungsian yang sama dengan tempat sebelumnya. Lokasi ini juga dekat dari perkampungan warga.
Sebagaimana diketahui masyarakat sebelumnya juga mengungsi pasca gempa 29 Agustus 2022. Kemudian kembali ke rumah pada 1 September 2022. Sementara untuk korban jiwa dan kerusakan, pihaknya belum mendapatkan laporan. “Belum ada laporan, karena masih melakukan pengamatan di perumahan warga dan dekat pantai,” katanya.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan melakukan evakuasi ke tempat pengungsian. Masyarakat diminta waspadai gempa susulan. “Kita imbau masyarakat tetap tenang dan waspada, dan tetap bertahan di tempat evakuasi dulu,” katanya.
Warga Berhamburan
Warga Mentawai dikagetkan dengan guncangan gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang wilayah setempat, Minggu (11/9/2022) pagi. Fery Yanto, seorang warga Mentawai mengatakan, guncangan gempa membuat warga berhamburan keluar rumah.
Ia bersama keluarga yang ketika itu tengah tidur langsung terbangun saat gempa terjadi. “Ada dua kali gempa terasa di sini cukup kuat,” ujar warga Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai itu, kepada TribunPadang.com, Minggu pagi.
Dia menuturkan pasca gempa saat ini kondisi di Sipora, khususnya sekitar kediamannya masih kondusif dan warga tidak terlalu panik. “Sejauh ini masih belum ada yang mengungsi ke tempat tinggi,” imbuhnya.
Warga Mentawai lainnya, Agrivina yang berdiam di Tua Pejat mengatakan, gempa membuat jalan-jalan di sekitar rumahnya dipenuhi warga. Mereka, kata dia, berbondong-bondong keluar rumah saat gempa mengguncang untuk menyelamatkan diri. “Terasa kencang, sama seperti yang dulu itu,” katanya dihubungi terpisah.
Agri menuturkan, hingga saat ini masih terdapat beberapa warga yang masih bertahan di luar rumah. “Banyak yang kaget kan,” ucap Agri.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Novriandi mengatakan, warga Siberut saat ini mengungsi ke perbukitan.
Diketahui, pusat gempa berada di wilayah Siberut. “Evakuasi Mandiri ketempat yang lebih tinggi dan tempat evakuasi yang sama dengan gempa yang selanjutnya,” ujar Novriandi. “Salah satunya desa Simaligi, Simatalu di Siberut Badan, dan di Desa Siberut Utara di Sikabaluan,” sambungnya. (rdr/tribunnews.com)