2. Gangguan pencernaan dan dehidrasi
Karena teh bersifat diuretik, ia menyebabkan buang air kecil terus menerus yang membuat tubuh dehidrasi. Di sisi lain, teofilin, zat kimia dalam teh, dapat memiliki efek dehidrasi pada koprolit, yang juga dapat menyebabkan konstipasi.
3. Menghambat penyerapan nutrisi
Teh mengandung senyawa tanin, yang menghambat penyerapan zat besi dari makanan. Selaij itu, kandungan kafein juga dapat mengurangi penyerapan nutrisi.
4. Keasaman
Teh mengganggu asam basa cairan lambung, dan keseimbangan basa, yang menyebabkan keasaman. Dengan refluks asam, tubuh bisa merasakan sakit di dada bagian bawah atau GERD.
GERD adalah bagian dari reaksi teh asam di perut. Namun kabar baiknya, kondisi itu bisa dicegah dengan minum teh berbarengan dengan sarapan atau dengan camilan lain.
“Segelas air hangat bisa membuat Anda tetap sehat. Waktu terbaik adalah sekitar jam 3 sore, karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah flu dan pilek,” ujar Patil. (rdr/hmk)