Pada Juli ekspor China tercatat mengalami kenaikan 19,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Kepala ekonom Pinpoint Asset Management Zhiwei Zhang mengungkapkan pandemi ini juga turut mempengaruhi iklim bisnis di negara berkembang Asia lainnya.
Bahkan menimbulkan relokasi perdagangan ke China. “Tapi indikator utama menunjukkan ekspor mungkin akan lebih lambat pada beberapa bulan mendatang,” imbuh dia. Selain itu para eksportir di China juga mengalami kekurangan pasokan semikonduktor global, terhambatnya logistik sampai biaya bahan baku dan pengiriman yang lebih tinggi.
Manajer Pemasaran di Suzhou mengungkapkan meskipun permintaan pulih namun masih dibayangi ketidakpastian. Apalagi biaya bahan baku dan kapasitas produksi yang tercatat mengalami peningkatan. (*)