PADANG, RADARSUMBAR.COM – Warga yang menghuni rumah kaum di RT 02 RW 02 Pasie Jambak, Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang mempertanyakan hasil kajian analisa dampak lingkungan (Amdal) dari pembangunan perumahan di kawasan tersebut, terutama banjir.
Hal itu mengemuka karena semenjak adanya pembangunan tersebut, empat rumah kaum yang menjadi tempat berdiskusi sekitar 50 anggota keluarga menjadi kawasan dengan genangan air.
Padahal, sebelumnya walau hujan deras dua hari dua malam lingkungan tersebut tidak pernah terjadi bencana banjir.
“Kami mempertanyakan hasil kajian amdal perumahan yang dibangun oleh developer PT Poras Pati ini. Sebab, kalau kajian amdalnya bagus dan ada antisipasinya.”
“Kita takkan merasakan efek genangan yang bisa mencapai setinggi lutut ini,” kata Emma Yanti Zarman, ahli waris Suku Balai Mansiang yang menghuni kawasan tersebut.
Disebut Emma, yang menjadi permasalahan saat ini adalah rembesan air dari perumahan tersebut menganggu aktifitas di empat rumah kaum itu.
Jika terjadi hujan lebat, air bahkan naik hingga sampai mata kaki orang dewasa, kalau lebih lama, bisa sampai selutut.
“Sejak ada pembangunan ini, saluran air yang sudah ada puluhan tahun jadi tertutup. Makanya, air rembesan dari perumahan itu masuk ke halaman rumah kami.”
“Bahkan, pernah sampai menyentuh lantai rumah,” jelas Emma, Senin (10/10/2022).
Selain itu, Emma juga mempertanyakan izin kepada kaumnya dari pihak developer terhadap penggunaan jalan masuk ke perumahan tersebut.
Dia mengatakan, developer yang berkantor di Jalan Jhoni Anwar, Lapai tersebut juga tidak berkomunikasi dengan kaum Balai Mansiang.
“Kami juga sangat menyayangkan ada oknum RT di lokasi kita ini yang sepertinya sudah ada deal dengan pihak developer.”
“Karena, sampai saat ini tidak ada penggantian penggunaan jalan itu kepada kaum kami. Kata petugas lapangannya, semua urusan sudah diurus RT, tapi tidak pernah sampai ke kami,” tuturnya.
Dia hanya berharap, pihak developer melakukan pengkajian lebih mendalam terkait penggunaan jalan ke perumahan tersebut.
Selain itu, pihak kaum Balai Mansiang ingin developer perumahan itu duduk bersama dan menyelesaikan masalah ini secepatnya. (rdr)