PAYAKUMBUH, RADARSUMBAR.COM – Dinas Pertanian Kota Payakumbuh, Sumatera Barat mencatat semua ternak yang sempat terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah sembuh dan saat ini tidak ada lagi ternak baru yang dinyatakan terjangkit PMK.
“Alhamdulillah dari catatan kita kasus PMK di Payakumbuh telah bisa diatasi, artinya kita sudah zero kasus. Ini tentu merupakan berita baik baik peternak maupun pedagang sapi di pasar,” kata Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh Depi Sastra di Payakumbuh, Rabu.
Meski sebelumnya telah ada sekitar 274 hewan ternak di daerah tersebut yang positif PMK, kata dia sampai dengan saat ini tidak ada ternak yang sampai mati ataupun dipotong paksa.
“Dari awal semenjak kasus pertama pada 15 Juni kita langsung membuat tim Unit Respon Cepat (URC) dan sapi yang terjangkit dan kita beri penanganan sudah membaik,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa sebelum dinyatakan sembuh pihaknya akan terus memastikan keadaan sapi terlebih dahulu sampai sapi tersebut benar-benar telah sembuh.
“Tim URC yang telah kita bentuk itu akan rutin secara berkala melakukan pengawasan ke kandang-kandang sapi. Hal ini untuk memastikan kondisi sapi semakin membaik,” kata dia.
Dijelaskannya, bahwa setiap turun ke lapangan petugas terus melakukan pengecekan kondisi sapi dan memberikan pengobatan, vitamin, obat luka, desinfektan, dan lainnya jika memang dibutuhkan.
Ia mengatakan terus turunnya kasus PMK hingga zero kasus merupakan upaya dari pihaknya dan dukungan dari masyarakat yang terus melakukan upaya penyuntikan dan pencegahan agar kasus tidak terus bertambah.
“Kita juga terus mengedukasi peternak meningkatkan kebersihan kandang, memberikan makanan, vitamin dan mineral yang cukup kepada ternak,” ujarnya.
Menurutnya, dengan telah tidak adanya lagi kasus PMK di Kota Payakumbuh harga pangan khususnya harga daging sapi di pasaran juga dapat membaik dan jual beli pedagang dapat kembali normal.
“Meski saat ini tidak ada lagi sapi yang terjangkit PMK, kami mengimbau agar peternak kita bisa terus memperhatikan Sanitasi kandang, tingkatkan konsumsi pakan sehingga daya tahan ternak meningkat,” kata dia. (rdr/ant)