“Karena selama ini penginapan di Pariaman masih terpusat di pusat kota, belum sampai ke desa wisata yang relatif jauh dari pusat kota,” katanya.
Sebelumnya Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Vinsensius Jemadu menyatakan pengelolaan homestay akan terpusat di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk setiap desa.
Dengan demikian, menurut dia, BUMDes bakal membantu memasarkan homestay melalui berbagai media, termasuk melakukan kerja sama dengan marketplace atau agen travel online.
“Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur sebelumnya telah menyusun kajian pengelolaan homestay di DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) Borobudur yang menghasilkan model pengelolaan homestay terpusat pada satu pengelola yaitu BUMDes,’ katanya lewat keterangan resmi, Jakarta.
Dalam model tersebut, setiap homestay yang masih perseorangan harus bergabung dengan desa wisata. Desa wisata atau asosiasi homestay akan membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan BUMDes dalam pengelolaan, termasuk pemasaran. (rdr/ant)