Lebih lanjut, Sandiaga memaparkan lima tantangan ekonomi digital yang akan dihadapi dunia, yaitu keamanan siber, tight competition, pengembangan sumber daya manusia, aksesibilitas internet, dan regulasi.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif disebut memiliki program Santri Digitalpreneur Indonesia yang merupakan kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas serta generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif.
“Harapannya, nantinya santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi, penggerak konten-konten, serta produk bermutu yang bernilai Islami,” ucap Menparekraf.
Program Santri digitalpreneur Indonesia 2022 telah terlaksana di lima kota, yaitu Tasikmalaya di Jawa Barat, Tanah Datar di Sumatera Barat, Banjar Baru di Kalimantan Selatan, Bondowoso dan Sidoarjo di Jawa Timur.
Program tersebut melibatkan 250 santriwan dan santriwati yang mengikuti pelatihan intensif dari 50 pesantren yang terkurasi melalui website santridigitalpreneurindonesia.com dari ratusan pesantren yang mendaftar.
Melalui program ini, diharapkan santri dapat menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya. Sehingga, santri turut serta berkontribusi dalam memenuhi target 1,1 juta lapangan pekerjaan dari sektor usaha ekonomi kreatif pada tahun 2022.
“Dan juga total 4,4 juta lapangan kerja di sektor yang sama pada 2024 mendatang,” ungkap Sandiaga. (rdr/ant)