JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan ada kebutuhan besar terhadap konten-konten kreatif dan digital bernafaskan Islam serta berakhlakul karimah yang bisa diciptakan para santri.
“Inilah yang membuat kita sadar bahwa ini adalah kesempatan dan peluang yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya,” katanya saat Peringatan Hari Santri Nasional di Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Banten, lewat keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Dia menginginkan momentum peringatan Hari Santri dijadikan para pelajar di pesantren-pesantren untuk bertransformasi ke era digital.
Menurut Menparekraf, tantangan era digital telah memasuki berbagai bidang, salah satunya ekonomi. Untuk menghadapi tantangan tersebut, lanjutnya, salah satu cara yang bisa dilakukan ialah menggerakkan potensi para santri.
“Era digital membawa perubahan pada kehidupan kita saat ini, banyak dampak positif yang kita rasakan. Namun di waktu yang bersamaan, era digital juga membawa banyak dampak negatif, sehingga menjadi tantangan luar biasa dalam kehidupan di era digital ini,” ujar dia.
Berdasarkan data Kementerian Agama, ada 26.975 pondok pesantren di Indonesia per-Januari 2022 dengan total santri mencapai lima juta orang.
Jawa Barat termasuk Banten menyumbang jumlah pondok pesantren terbanyak, yakni 8343 pesantren atau sekitar 30,92 persen dari total pesantren secara nasional.
“Secara kuantitas data, kita memiliki Sumber Daya Manusia yang mumpuni. Bayangkan jika satu persen saja dari total lima juta santri bisa membuat konten kreatif digital yang bermanfaat untuk umat, itu berarti ada tambahan 50 ribu konten kreator baru di Indonesia,” ujarnya.