Ia mengatakan seiring dengan penundaan Proyek Awning oleh Wali Kota Erman Safar sejak Rabu (19/10/2022) lalu, saluran air di Jenjang Minang juga menjadi perhatian Dinas PUPR untuk diperbaiki.
“Sebenarnya tidak ada kaitan dengan proyek awning, saluran ini memang akan direhabilitasi juga, pedagang sudah mengeluhkan air yang melimpah karena lubang terusannya tidak memadai,” ujarnya.
Ebyurelis menambahkan, jika rekanan pelaksana proyek tidak juga mengatasi masalah ini, maka Dinas PUPR akan mengambil alih penyelesaiannya agar tidak menimbulkan keresahan di sekitar Jenjang Minang.
Pedagang Jenjang Minang yang berjumlah 10 toko menyambut baik pengerjaan penyelesaian tersebut karena mengganggu aktivitas jual beli mereka sejak dilakukan penggalian.
“Kami sudah melaporkan ke lurah juga sebelumnya, semoga cepat diselesaikan, selain mempengaruhi jual beli, juga membahayakan, penting juga memperbaikinya agar lebih lebar karena arus air dari atas sangat besar, bahkan sering membanjiri toko kami,” kata seorang pedagang, Ridwan (33).
Ia mengatakan beberapa waktu lalu harus terpaksa membongkar salah satu lubang saluran yang tersumbat saat hujan lebat agar air terus mengalir.
Jenjang Minang merupakan salah satu spot menarik penghubung Jalan Minangkabau dengan Kampung Cina Bukittinggi, jenjang ini sudah dibangun sejak 1908 jaman Hindia Belanda. (rdr/ant)