BKSDA Akui Pembangunan Sudah Diperhitungkan
Kendati ditolak warganet, Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono mengaku pembangunan tetap dilanjutkan.
Dikutip melalui Sumbarkita.id, ia menjelaskan bahwa pembangunan landmark telah diperhitungkan secara matang.
Bahkan, ia menyebut hal itu sudah mengantongi izin dari niniak mamak dan wali nagari. “Jadi kita sudah lakukan pemilihan posisi yang berada di ruang kosong, jadi tidak ada penebangan,” katanya.
Selain itu, lokasi pembangunan juga bukan merupakan jalur perlintasan satwa, jadi aman.
Ketiga, ia mengklaim, pembangunan tidak akan menimbulkan kebakaran. “Kemudian kontur tanah disitu kuat, jadi tidak akan beresiko, tidak ada tanah yang longsor atau sebagainya. Kemudian tidak menggangu air terjun,” jelasnya.
Ia memaparkan, landmark tersebut juga dibangun menggunakan bahan baku yang aman.
Serta, pada bagian landmark tidak akan diberi pencahayaan agar tak menganggu aktifitas satwa. “Jadi persetujuannya sudah lengkap, jika tidak ada persetujuan kami pun tidak mau membuatnya,” ujarnya.
Menurutnya, pembuatan landmark tidak bekerjasama dengan Pemda. Pasalnya, kata dia, kawasan Lembah Harau merupakan wewenang dari BKSDA Sumbar. “Kawasan wisata Lembah Harau itu merupakan wewenangnya BKSDA Sumbar.”
“Dalam proses pembangunan landmark tersebut kami tidak bekerjasama dengan Pemda, karena ini bukan wewenang dari Pemda,” pungkasnya kemudian. (rdr)