JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Osteoporosis tidak akan menunjukkan gejala jika belum terjadi komplikasi patah tulang, maka sering kali disebut sebagai silent disease atau penyakit yang tidak disadari.
Medical General Manager Kalbe dr. Esther Kristiningrum dalam siaran resminya, Rabu, mengatakan osteoporosis tidak terjadi secara tiba-tiba. Namun baru akan menunjukkan tanda-tanda saat sudah terjadi patah tulang.
“Patah tulang yang terjadi dapat menyebabkan gejala seperti rasa nyeri, bengkak pada sekitar lokasi patah tulang, atau terjadi perubahan bentuk tulang,” ujar dr. Esther.
Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang sering dialami oleh orang lanjut usia atau usia tua. Namun, anak atau orang yang berusia lebih muda juga bisa mengalaminya.
dr. Esther menjelaskan steoporosis dibagi menjadi dua golongan besar, berdasarkan penyebabnya. Yang pertama adalah osteoporosis primer, yakni osteoporosis pada wanita pasca-menopause akibat penurunan hormon estrogen.
Penurunan hormon tersebut ternyata berperan dalam pembentukan jaringan tulang, dan osteoporosis pada usia lanjut yang disebut juga osteoporosis senilis. Selanjutnya, osteoporosis sekunder, yang disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti penyakit ginjal, infeksi tulang, atau penyakit saluran pencernaan.