“Mudah-mudahan Allah membalas dengan sebaik-baik balasan,” katanya yang berterima kasih dengan program dari Yayasan Tabung Wakaf Umat, Pekanbaru Riau.
UAS dalam tausyiahnyebutkan, dakwah dalam bahasa Arab berarti mengundang makan. Jadi arti kata dakwah adalah mengundang makan. “Kalau ada dakwah yang tidak ada makannya berarti bukan dakwah.”
“Kalau ada yang bertanya kenapa Masjid Mujahidin bagi-bagi beras, karena memang ada dasarnya. Bahkan di Malaysia setiap masjid ada dapur. Jamaah bergantian memasak,” katanya didampingi Ustaz Jel Fatullah, Andre Rosiade dan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar.
Kata UAS, tradisi nenek moyang juga juga setiap habis pengajian, ada makan-makam. “Maka kita kembalikan lagi tradisi ini. Semoga yang sudah datang semakin semangat.”
“Yang belum datang segera datang. Menggalakkan semangat berbagi dari yang punya kelebihan rezeki. Semoga ilmu ini menular ke masjid-masjid lain,” katanya.
Kata UAS, anjuran Nabi Muhammad, seorang muslim harus menebarkan salam. Setelah salam bagi makanan. Setelahnya laksanakan shalat ketika orang sedang tidur.
Sambung silaturahim dan puncaknya masuklah ke dalam surga dengan selamat. “Terima kasih kepada Bang Andre Rosiade, Ustaz Jel, Erman Safar dan keluarga besar masjid,” katanya. (rdr)