Seruan yang dilontarkan itu, termasuk pula mendorong perluasan pemerataan vaksin melalui skema pemerataan vaksin Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS) Waiver yang tidak terbatas pada COVID-19 saja.
Hubs (sentra) dan spokes (penghubung) yang menjadi skema distribusi vaksin sendiri, dimulai dari titik produksi, bandar udara sebagai sentra, sampai fasilitas pelayanan kesehatan terkecil yang ada di suatu negara.
Dunia tidak boleh mengulang kesalahan saat pandemi COVID-19. Ini adalah perjalanan berharga untuk menyiapkan dunia dari darurat kesehatan global. Tampaknya, “Never again” harus menjadi mantra bersama.
Hal lain dalam isu lingkungan, misalnya, sikap gotong royong mendorong Presiden Amerika Serikat Joe Biden bersama pihak lain berupaya dapat memobilisasi dana hingga 20 miliar Dolar AS untuk membantu berbagai proyek transisi energi di Indonesia.
Kucuran dana yang diberikan dari hasil kerja sama Amerika Serikat, Jepang, Institusi Keuangan Dunia dan pihak swasta diharapkan dapat membantu Indonesia mengurangi emisi karbon secara signifikan dan memperluas jaringan pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT).
Dengan lantang, Indonesia juga mengajak dunia untuk menghentikan perang yang dapat merenggut masa depan bangsa, serta meminta dilakukan perbaikan atas ketimpangan digital dengan memobilisasi investasi untuk dapat membangun infrastruktur digital yang terjangkau bagi semua pihak.
Masyarakat dukung G20
Aura positif itu pun ternyata juga sampai ke masyarakat. Dalam menerjemahkan upaya-upaya baik itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menggencarkan informasi baik bahasan G20 sampai di tingkat keluarga secara serentak.
Tujuannya, supaya masyarakat dapat ikut memahami tiap isu yang dibicarakan serta merasakan kebanggaan atas terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah.
BKKBN menggunakan cara yang mudah untuk dipahami masyarakat, yakni melalui senam bersama untuk mendukung keberhasilan pembahasan arsitektur kesehatan global bersama seluruh perwakilan BKKBN, Forum Generasi Berencana (GenRe) hingga kampung KB di kabupaten/kota.
BKKBN bahkan menggerakkan lini lapangan yang terdiri dari 600 ribu Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan 1,2 juta tim penyuluh stunting, supaya isu kesehatan ibu dan anak yang dibicarakan dalam G20 bersama negara-negara lainnya, dapat ditingkatkan dan membangun kesejahteraan tiap keluarga.
Pada bidang ekonomi, BKKBN turut mengundang UMKM lokal dan pedagang sekitar untuk hadir mengikuti Gebyar Bangga G20, dengan tujuan meningkatkan penghasilan serta pendapatan keluarga guna mewujudkan keluarga tangguh dan mandiri.
G20 pun telah menjadi suatu energi positif bagi BKKBN, untuk menggerakkan peran serta masyarakat dalam bergotong-royong sampai di seluruh pelosok Indonesia.
BKKBN juga membantu pemerintah menggencarkan sosialisasi G20 melalui media sosial, yang kemudian dampaknya bisa dirasakan langsung oleh salah satu warga di Cilandak KKO, Mela, yang mengetahui pentingnya makna KTT G20.
Hadirnya pejabat penting dunia membuatnya paham jika dunia sedang tidak baik-baik saja, sehingga semua pihak harus dilibatkan. Sudah sepatutnya sebagai warga negara kita mengangkat derajat dan nama baik Indonesia di mata dunia lewat nilai, budaya dan moril yang baik. G20 Indonesia menjadi momen bersejarah yang menyatukan dunia.
Oleh karenanya, mari bersama-sama dukung keberhasilan Indonesia memimpin G20, dengan menyebarluaskan tujuan baik negara mewujudkan kehidupan yang seimbang bagi sesama, setara, sejahtera, saling melindungi dan menciptakan bumi yang nyaman dan aman untuk ditinggali. (rdr/ant)