Saat itu ada yang minta sarung tangan atau handscoon karena operasi mau dimulai. Mendengar ada permintaan itu maka dirinya pergi menuju ruangan operasi mengantarkan apa yang diminta.
Ketika sudah membuka pintu ruangan operasi tiba-tiba dokter spesialis itu menghardiknya dan disuruh keluar. “Saya terkejut karena tiba-tiba dihardik padahal mengantarkan kelengkapan operasi yang diminta karena selama ini biasa saja karena sudah tugas saya,” katanya.
Lalu mendengar ia dihardik maka dijawabnya agar bicara itu bagus-bagus saja. “Mendengar jawaban itu saya semakin dihardiknya dan dibentak-bentak. Terjadilah pertengkaran saling jawab kata,” katanya
Kemudian tiba-tiba dokter itu langsung menyerang dengan memegang krah baju sembari di dorong ke kiri, kanan sampai ke dinding. “Kuatnya serangan itu maka tangannya mengenai hidung saya dan membuat kulit di bawah hidung mengalami luka. Beruntung saat itu ada yang datang melerainya,” katanya.
Akibat perlakuan dokter itu maka dia membulatkan tekat membuat laporan ke Polres Pasaman Barat agar diproses sesuai aturan dan hukum yang berlaku. Ia juga telah melakukan visum di RSI Ibnu Sina didampingi pihak kepolisian terhadap luka yang diperoleh dari dokter spesialis itu.
Sementara itu dokter spesialis FBP saat dikonfirmasi Kamis (24/11/2022) tidak menjawab dan pesan singkat pun tidak membalas. (rdr)