“Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, termasuk dari terduga pelaku sejumlah 7 anak. Visum terhadap korban juga sudah dilakukan. Saat ini masih menunggu korban sembuh dan pulih untuk proses selanjutnya,” pungkas Taufik.
Korban Sempat Koma
MWF sempat mengalami kejang-kejang hingga tidak sadarkan diri (koma) dan harus dirawat di Rumah Sakit. Ketika sudah sadar pada Jumat (18/11/2022), MWF bercerita kepada orangtuanya kalau selama ini mendapatkan perlakuan perundungan dan penganiayaan dari sejumlah kakak kelasnya.
Korban mengaku pernah diseret dan dipukuli 7 orang tersebut di Bendungan Sengguruh, Kepanjen, Jumat (11/11/2022). Korban mengaku ditinggalkan begitu saja di pinggir jalan usai mendapat siksaan tersebut.
Esok harinya, MWF dijemput teman-temannya untuk diajak bermain di kolam renang Desa Jenggolo, Kepanjen. Saat di lokasi, kaki korban ditarik ramai-ramai hingga kepala membentur lantai. Akibatnya korban pusing dan muntah-muntah beberapa hari dan harus dirawat intensif. (rdr/merdeka.com)