JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ ADB) menyetujui pinjaman senilai US$500 juta atau sekitar Rp7,8 triliun untuk mendukung reformasi sektor energi Indonesia.
Dana tersebut juga untuk meningkatkan keberlanjutan dan tata kelola fiskal, memperluas investasi sektor swasta di bidang energi bersih dan terbarukan, serta mempromosikan pemulihan hijau dari pandemi covid-19.
ADB juga akan mengelola pinjaman senilai US$15 juta bagi subprogram ketiga pada Program Energi Berkelanjutan dan Inklusif (Sustainable and Inclusive Energy Program) yang didanai oleh Dana Infrastruktur ASEAN (ASEAN Infrastructure Fund) melalui Fasilitas Katalis Pembiayaan Hijau ASEAN (ACGF/ASEAN Catalytic Green Finance Facility).
Selain itu, proyek tersebut juga akan mendapatkan pembiayaan bersama setara US$292 juta dari Kerja Sama Pembangunan Jerman (German Development Cooperation), melalui KfW, serta $60 juta dari Dana Kerjasama Pembangunan Ekonomi (Economic Development Cooperation Fund).
“Program ini mendukung pemerintah dalam pelaksanaan kerangka kebijakan guna mencapai keuangan berkelanjutan di sektor energi dan meningkatkan akses energi, sekaligus komitmen untuk bertransisi ke energi bersih.” ujar Spesialis Energi Senior ADB Yuki Inoue seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (29/11/2022).