Buku terbaru Raudal Tanjung Banua adalah kumpulan cerpen Cerita-cerita Kecil yang Sedih dan Menakjubkan (2020).
Buku ini memuat 12 cerpen dengan berbagai tema. Menurut Raudal, cerpen-cerpen di buku ini pernah dimuat di rubrik Sastra Koran Tempo kurun waktu 2007-2016.
Buku kumpulan cerpen ini dibedah oleh Sastrawan Arif Purnama Putra dan jurnalis Fatris MF. Arif mengatakan, seperti judulnya, buku ini nostalgia Raudal dengan kampung halamannya.
“Tentang seseorang yang didongengkan ibunya ketika tidur,” sebut Arif.
Menurut Arif, Raudal menampilkan kisah masa kecil gang barangkali tak lagi dijumpai sekarang. Seperti mendongeng, mungkin sudah jarang ditemui.
Buku ini, lanjut Arif, merupakan album ingatan Raudal tentang masa kecilnya. Dari cerita-cerita itu muncul pesan-pesan kehidupan yang sarat makna. “Itu poinnya,” sebut Arif.
Sementara, Fatris MF memandang buku karya Raudal sebagai cerita fiksi, tapi bukan fiktif. Raudal menceritakan masa kecilnya sebagai jejak sejarah, yang barangkali apa yang disampaikan dalam cerita adalah fakta. (rdr)