Sejauh ini informasi yang didapatkan perusahaan ini memiliki 22 lobang tambang yang beroperasi di Kota Sawahlunto dan yang meledak ini salah satu dari 22 lobang yang ada.
Pihaknya menduga ledakan di tambang tersebut diakibatkan gas metan yang ada di lobang tersebut dan memicu ledakan dan semburan api.
“Ada 14 orang tercatat ada di dalam tambang itu dan 10 orang meninggal dunia dan empat orang mengalami luka-luka,” kata Kapolda Sumbar.
Perusahaan ini memiliki izin yang lengkap dalam melakukan usaha tambang dan ada ratusan pekerja yang menggantungkan hidupnya sebagai mata pencaharian di lokasi ini.
“Kita tidak ingin prematur dalam menyikapi kasus ini dan saat ini tambang akan kita tutup sementara untuk dilakukan penyelidikan mencari penyebab,” kata dia. (rdr/ant)