Fahri Hamzah Kritik Sikap Politik Anies jadi Capres NasDem: Harusnya Datang ke Prabowo Dulu

Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah. (net)

Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah. (net)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Perjalanan politik Anies Baswedan hingga kini bisa menjadi bakal capres dari Partai NasDem dikritik politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah. Saat menjadi bintang tamu di channel YouTube Cokro TV, Fahri menyebut Anies tidak punya etika politik.

Dilansir wartaekonomi.co.id, Fahri mengungkapkan, ada rute kurang tepat yang diambil mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Menurutnya, Anies Baswedan sudah semestinya berkomunikasi dengan Prabowo Subianto sebagai ketum dari partai yang punya jasa besar atas kemenangannya di Pilkada 2017 silam.

“Saya kan kritik kepada beliau kan, dulu dia ikut konvensi di Partai Demokrat kemudian ikut Pak Jokowi. Saya tidak tau ada apa beliau dengan Partai Demokrat dan Pak Jokowi kemudian, tapi setelah dia selesai dari DKI Jakarta, dia seharusnya ada project dengan Pak Prabowo, harusnya dia kan dateng ke Pak Prabowo dulu kan terima kasih semua sudah selesai amanahnya, dan selanjutnya kita bahas lagi,” ucapnya, dikutip Kamis (8/12/2022).

Ia justru mempertanyakan motif Anies menyeberang ke Partai NasDem dan menerima pinangan NasDem menjadi calon presiden.

“Nah keburu-buru beliau lompat ke Pak Surya Paloh, rute ini motifnya apa, kan kita betul-betul memikirkan ini. Juga harus siap kalau ada orang mengkritik motif kita, makanya kalau ada debat lebih awal itu motif kita bisa dibongkar orang, ga papa pemimpin dalam tradisi demokrasi motifnya diserang oleh orang itu tidak apa-apa,” lanjutnya.

Ia mendorong semua pihak untuk memberikan pendidikan politik yang rasional ke tengah masyarakat. Pemilu harus dibentuk secara lebih baik untuk menjunjung persatuan dan kesatuan.

“Nah menurut saya itu perlu secara bijaksana kita dudukkanlah tolong mulai bicara bahwa irasional politik di tingkat bawah itu tidak boleh diteruskan. 2024 kalau pemilu itu dibentuk pemilu yang lebih baik, menjunjung persatuan dan kesatuan,” tambahnya. (rdr)

Exit mobile version