“Taliban Menang”, Presiden Afghanistan Kabur ke Tajikistan

Presiden Ashraf Ghani berpidato saat pelantikannya sebagai presiden Afghanistan yang baru, di Kabul, Afghanistan, Senin (9/3/2020). ANTARA FOTO/Reuters-Mohammad Ismail/hp.

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri dari negaranya ke Tajikistan, setelah gerilyawan Taliban memasuki Kabul dan menguasai sebagian besar provinsi di negaranya. Ghani pergi ketika pemberontak mendekati ibu kota, sebelum akhirnya memasuki kota dan mengambil alih istana Presiden. Taliban berhasil menguasai Afghanistan hanya dalam 10 hari.

Taliban telah melakukan serangan kilat di negara itu, pasukan pemerintah porak-poranda tanpa dukungan militer AS, yang menyelesaikan penarikannya sesuai dengan tenggat waktu 31 Agustus yang ditetapkan oleh Presiden Joe Biden.

Pengambilalihan pemerintahan oleh pemberontak ini memicu ketakutan dan kepanikan di Kabul, diantaranya ketakutan dengan paham Islam garis keras kelompok itu, yang diberlakukan selama pemerintahan 1996-2001.

“Taliban telah menang dengan pedang dan senjata mereka, dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, properti, dan pertahanan diri warga negara mereka,” kata Ghani dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Facebook dikutip CNA, Senin, 16 Agustus 2021.

“Mereka sekarang menghadapi ujian sejarah baru. Entah mereka akan mempertahankan nama dan kehormatan Afghanistan atau mereka akan memprioritaskan tempat dan jaringan lain,” tambahnya, seraya mengatakan dia pergi untuk mencegah “banjir pertumpahan darah”.

Ghani tidak mengatakan ke mana dia pergi, tetapi kelompok media terkemuka Afghanistan, Tolo News, menyarankan dia pergi ke Tajikistan. Seorang juru bicara pemberontak membenarkan bahwa mereka telah memasuki Kabul untuk memastikan keamanan.

Tiga sumber senior Taliban juga mengatakan kepada AFP bahwa pejuang mereka telah menguasai istana presiden dan mengadakan pertemuan tentang keamanan di ibu kota. Pejuang di dalam istana mengatakan mereka telah menang, dalam rekaman yang ditayangkan di Al-Jazeera.

“Mantan presiden Afghanistan telah meninggalkan negara, meninggalkan orang-orang dalam situasi ini,” kata Abdullah Abdullah, yang memimpin proses perdamaian, dalam sebuah video di halaman Facebook-nya.

Pasukan Taliban yang sudah mengalahkan pemerintah Afghanistan, mengeluarkan instruksi agar para pejuangnya bisa menahan diri untuk tidak melakukan tindak kekerasan. Mereka juga menawarkan jalan yang aman bagi siapa pun yang mau meninggalkan Kabul.

Sebelumnya, pasukan Taliban juga sudah berhasil merebut dan mengambil alih kendali Jalalabad, kota kunci yang punya peranan penting di wilayah Timur Afghanistan. Taliban berhasil menguasai Jalalabad dengan mudah alias tanpa perlawanan. (*)

Sumber: viva.co.id
Exit mobile version