“Untuk Ditjen Tanaman Pangan, optimalisasi peningkatan indeks pertanaman padi, pengembangan padi biofortifikasi, pengembangan kawasan jagung, pengembangan kedelai dan pengembangan integratdd farming,” ucapnya.
Kemudian untuk sektor hortikultura, Kementan akan mengembangkan kampung hortikultura, mengembangkan agroindustri hortikultura, pengembangan produksi benih hortikultura, penumbuhan UMKM hortikultura, serta pekarangan pangan lestari.
“Perkebunan, korporasi perkebunan rakyat rumah tangga, produksi benih 15 juta batang dan pengembangan kawasan kopi, kelapa, jambu mete, kakao dan pinang,” sebutnya.
Selain juga melakukan penguatan penguatan hilirisasi pinang ekspor, pengembangan sagu berbasis korporasi petani, percepatan swasembada gula konsumsi hingga pengembangan gula non tebu, stevia, aren, dan kelapa.
Sedangkan di sektor peternakan, Kementan akan mengoptimalisasikan reproduksi dan penanganan PMK, pengembangan korporasi kambing dan domba, pengembangan sarang burung walet, pengembangan sapi potong berbasis padang penggembalaan (ranch) dan integrasi sapi-sawit serta pengembangan Desa korporasi sapi, dan optimalisasi reproduksi dan penanganan PMK.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut Kementerian Pertanian didukung alokasi pagu anggaran tahun 2023 sebesar Rp15,32 triliun dan ditambah automatic adjustment sebesar Rp1,05 triliun. (rdr/ant)