JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk menyiapkan investasi sebesar 1,6 miliar dolar AS hingga 2027 untuk meningkatkan basis kapasitas terpasang energi panas bumi.
Direktur Keuangan PGE Nelwin Aldriansyah mengatakan, perseroan menargetkan untuk meningkatkan basis kapasitas terpasangnya yang dioperasikan sendiri, dari 672 megawatt (MW) saat ini menjadi 1.272 MW pada 2027.
“Kunci untuk mendukung pertumbuhan pendapatan perseroan adalah peningkatan dan pertumbuhan kapasitas terpasangnya. Untuk mendukung pertumbuhan kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri sebesar 600 MW itu, perseroan sudah merencanakan investasi baru yang total nilainya 1,6 miliar,” kata Nelwin lewat keterangannya diterima di Jakarta, Minggu.
Ia menjelaskan, pada 2023, emiten berkode saham PGEO itu telah menyiapkan investasi baru sebesar 250 juta dolar AS, dari estimasi belanja modal yang hanya sebesar 60 juta dolar AS pada 2022. Selanjutnya pada 2024, PGE menyiapkan investasi baru senilai 350 juta dolar AS.
“Makanya kami menyisir berbagai alternatif pendanaan seperti pelepasan saham perdana atau IPO (initial public offering) ini. Dalam waktu dekat, kami juga akan menerbitkan ‘green bond’ dan alternatif pembiayaan lainnya,” ujar Nelwin.
Anak usaha PT Pertamina (Persero) itu juga kini tengah melaksanakan melaksanakan IPO dengan melepas sebanyak-banyaknya 25 persen saham ke publik dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
PGE rencananya akan melepas sebanyak-banyaknya 10.350.000.000 (10,35 miliar) saham biasa dengan harga pelaksanaan penawaran perdana dengan kisaran Rp820-Rp945.
Lewat penawaran umum perdana saham, PGE menargetkan perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp9,78 triliun. Alokasi hasil IPO akan digunakan oleh perseroan salah satunya untuk kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex).