Misalnya, drone rescue untuk mengevakuasi korban, robot ular (snake robot) untuk mencari korban di bawah reruntuhan yang telah digunakan negara Amerika Serikat dan Jepang, serta robot diver yang mampu menyelam sedalam lebih dari 1000 meter.
Selain itu, peralatan pencarian di ketinggian bernama jet suit yang mampu terbang hingga 1.600 meter.
Terkait anggaran, presiden meminta agar Basarnas segera mengajukan dan meminta Menko PMK mencatat dan Seskab membantu agar Basarnas memiliki peralatan-peralatan canggih tersebut.
“Teknologi sekarang ini semuanya serba memungkinkan. Jadi, untuk memproteksi personel-personel tim SAR Basarnas kita bisa menggunakan peralatan-peralatan seperti itu,” terangnya.
Terakhir, presiden melihat hal yang sangat penting, yaitu keterlibatan masyarakat dalam proses pencarian dan pertolongan dengan mengedukasi masyarakat yang tinggal di tempat-tempat rawan seperti banjir dan gempa bumi.
“Mengedukasi masyarakat menjadi hal yang sangat penting agar masyarakat memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pertolongan-pertolongan awal,” tegasnya.
Sementara Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi mengucapkan terimakasih atas arahan presiden tersebut.
“Basarnas akan melaksanakan semua arahan presiden demi meningkatkan pelayanan SAR kepada masyarakat,” tegasnya.
Kunjungan presiden sendiri diawali dengan melihat peralatan-peralatan SAR yang dipapar di lapangan Basarnas.
Selanjutnya, presiden yang didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembanguan Kemanusiaan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi dan Seskretaris Kabinet Pramono Anung tersebut mengujungi Basarnas Command Center (BCC) di lantai 11 Gedung Basarnas.
Di tempat tersebut, presiden sempat melakukan teleconference dengan Yopi Hariadi, Ketua Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) yang sedang menjalankan tugas di Turkiye. (rdr/rel)