“Dari sana, dia meraih pendapatan Rp200 ribu per bulan sementara istrinya bekerja sebagai guru PAUD untuk tambahan dengan gajinya Rp900 ribu per tahun. Ayolah kita memberikan empati. Jangan selalu menyalahkan wasit, wasit, wasit,” kata mantan Presiden klub Liga Italia Inter Milan itu.
Erick Thohir meminta dengan tegas agar semua pihak tidak menjadikan wasit sebagai kambing hitam rusaknya persepakbolaan nasional.
Seluruh jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2023-2027, Erick memastikan, akan berkomitmen untuk mengambil keputusan berdasarkan data dan fakta jika ada hal-hal negatif yang terjadi di sepak bola Indonesia.
Mereka tidak akan menggunakan jalur kekuasaan untuk menentukan sebuah kebijakan.
“Saya mendorong empati. Kami harus mengambil keputusan dengan hati, bukan kekuasaan. Kami mesti mengambil keputusan berdasarkan data dan fakta, lalu menemukan solusi, bukan dengan menggunakan kekuasaan dan arogansi,” tutur Erick. (rdr/ant)