6. Penyalahgunaan alkohol
Penyalahgunaan alkohol dapat merusak kemampuan seseorang untuk berpikir jernih dan rasional. Konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan juga membuat seseorang sulit mengendalikan emosi sehingga mengalami anger issue.
7. Gangguan bipolar
Gangguan bipolar merupakan gangguan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati secara drastis. Gejala utamanya meliputi fase mania yang berlanjut menjadi fase depresi berat atau sebaliknya.
Pada fase mania gejalanya berupa semangat, merasa gembira, dan antusias. Sementara itu, pada fase depresi, gejalanya adalah mudah tersinggung dan marah secara berlebihan, merasa bersalah, dan berkurangnya minat pada aktivitas sehari-hari.
8. Intermitten explosive disorder (IED)
Orang dengan gangguan IED biasanya berperilaku agresif, impulsif, dan cenderung merusak. Penderitanya juga dapat mengalami kemarahan dan reaksi yang berlebihan tanpa mengenal situasi.
Biasanya, penderita IED bisa melempar benda atau memukul orang ketika sedang marah. Periode kemarahannya bisa terjadi selama 30 menit atau lebih.
Jenis-Jenis Anger Issues
Kemarahan dapat diungkapkan oleh seseorang dengan berbagai cara. Berikut ini adalah beberapa jenis anger issues yang mungkin dimiliki seseorang:
Kemarahan fisik
Jenis anger issues ini ditunjukkan dengan sikap agresif kepada orang lain. Caranya adalah dengan menunjukkan perilaku kasar, seperti berteriak, memaki, melempar, menghancurkan barang, berkata kasar, atau bahkan memukul orang lain.
Kemarahan batin
Rasa marah ini ditujukkan kepada diri sendiri. Seseorang yang mengalaminya biasanya sering berbicara negatif pada diri sendiri, merasa tidak ada hal yang membuat dirinya bahagia, menyakiti diri sendiri, bahkan mengasingkan diri dari orang lain.
Kemarahan pasif
Jenis kemarahan ini biasanya lebih halus dan tidak langsung mengungkapkan perasaan seseorang secara gamblang. Perilaku ini juga disebut dengan pasif agresif karena pelakunya sering mendiamkan seseorang, merajuk, menyindir, dan melontarkan kata-kata sinis tanpa memberitahu apa yang membuatnya marah.
Cara penanganan anger issues dilakukan berdasarkan penyebabnya. Beberapa perawatan yang umum dilakukan adalah teknik relaksasi dan terapi perilaku kognitif. Jika terapi saja tidak mengurangi gejala dari masalah psikologis, obat-obatan juga dapat diberikan, mulai dari obat penenang hingga obat antidepresi.
Apabila Anda merasa memiliki anger issues dan sudah berdampak negatif pada diri sendiri maupun hubungan Anda dengan orang lain, jangan ragu konsultasikan dengan psikolog. (rdr)