Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG A Fachri Rajab mengajak kepada masyarakat Indonesia untuk bersiap menghadapi dampak yang muncul dari fenomena El Nino.
Sejumlah kawasan di Indonesia tentu akan mengalami kondisi kekeringan lantaran cuaca yang bgitu panas, ditambah intensitas hujan yang sudah berkurang.
“Di Indonesia, El Nino memberikan dampak pada kondisi lebih kering sehingga curah hujan berkurang, tutupan awan berkurang, dan suhu meningkat,” kata Fachri, sapaan akrabnya mengutip pada laman yang sama.
Dalam pantauan BMKG pada 10 hari terakhir di bulan Juli 2023, indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan nilai sebesar +1.14 yang mengindikasikan bahwa El Nino terus menguat intensitasnya sejak awal Juli.
BMKG mendorong pemerintah daerah untuk melakukan langkah mitigasi dan aksi kesiapsiagaan secepat mungkin, khususnya pemerintah yang wilayah kerjanya berada di daerah-daerah yang diprediksi terdampak serius.
Caranya, melakukan gerakan panen hujan, memasifkan gerakan hemat air, dan menyiapkan tempat cadangan air untuk puncak kemarau.
Sektor yang paling terdampak dari fenomena El Nino adalah bidang pertanian, utamanya tanaman pangan semusim yang sangat mengandalkan air.
Rendahnya curah hujan tentunya akan mengakibatkan lahan pertanian kekeringan dan dikhawatirkan akan mengalami gagal panen. (rdr)