JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kementerian Kesehatan menyiagakan sumber daya untuk menghadapi dampak polusi udara terhadap kesehatan warga menyusul peningkatan polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Seusai menghadiri ASEAN Finance-Health Ministers Meeting di Jakarta, Kamis, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan alat spirometri di puskesmas-puskesmas di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi.
Penyediaan alat untuk mengukur volume udara yang masuk dan keluar dari paru-paru itu ditujukan untuk mendukung pendeteksian masalah kesehatan akibat polusi udara.
Selain menyediakan alat spirometri di puskesmas, Kementerian Kesehatan menyiagakan petugas untuk menangani masalah kesehatan lingkungan dan dampak polusi udara.
Menteri Kesehatan mengatakan bahwa polusi udara bisa berkontribusi pada peningkatan kasus kanker paru-paru, tuberkulosis, penyakit paru-paru kronis, asma, dan pneumonia.
“Di Jakarta sebelum pandemi COVID-19 sekitar 50 ribu orang yang mengalami penyakit tersebut dan sekarang naik hingga 200 ribu kasus. Itu adalah akibat dari polusi udara,” katanya.