“Harga jagung di petani masih tinggi, karena pabrik juga masih berani membeli tinggi. Sementara harga pasar dunia naik 30 persen. Saya kira regulator harga jagung harus melakukan intervensi aktif. Kasihan peternak mandiri kita,” kata dia.
Selanjutnya Ismail menambahkan bulan September hingga Oktober adalah masa panen jagung yang ditanam di lahan sawah. Kementan mempersilahkan bila ada yang meragukan untuk mengecek sendiri ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sebelumnya Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi menyatakan stok jagung tersedia sebanyak 2,3 juta ton. Hal itu disampaikannya menjawab persoalan harga jagung yang tinggi saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen Jakarta, Senin (20/9).
Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk menyediakan jagung untuk pakan ternak sebanyak 30 ribu ton dengan harga Rp4.500 per kg. Kebijakan tersebut untuk meringankan beban peternak rakyat agar bisa berproduksi dengan maksimal dan bisa menjual telur atau ayam pedaging di atas HPP. (ant)