PADANG, RADARSUMBAR.COM – Bakal calon Presiden (Bacapres) Indonesia H Prabowo Subianto menghadiri Konsolidasi Zona III Pemenangan Pileg Partai Bulan Bintang (PBB) dan Pemenangan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI 2024, Sabtu (9/9/2023). Zona tiga terdiri dari Provinsi Sumatra Barat, Sumut, Sumsel, Riau, Jambi, Kepri, Bengkulu, Lampung, Banten dan DKI Jakarta.
Turut hadir Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Sekjen PBB Afriansyah Noor, Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade, Ketua DPW PBB Sumbar Zaldi Heriwan, dan tokoh-tokoh masyarakat Sumbar lainnya. Kedatangan Prabowo ke Sumbar disambut ribuan pendukung dan simpatisannya yang tak surut meski hujan mengguyur BIM saat landing.
Sekjen PBB Afriansyah Noor yang juga penanggung jawab pemenangan Zona III menyebutkan, Yusril ditawarkan kepada Prabowo sebagai calon wakil Presiden. “Saya bersama Pak Yusril sudah menemani Pak Prabowo dalam menerima dukungan ratusan ninik mamak se-Sumbar yang siap memenangkan Pak Prabowo sebagai Presiden,” kata Afriansyah Noor yang juga Wakil Menteri Tenaga Kerja.
Awalnya, dia merasa ketakutan, Prabowo tak hadir. “Tapi yang namanya pemimpin harus hadir. Pemimpin harus amanah. Ciri-ciri yang amanah dan tepat janji ada pada diri Prabowo,” katanya pada acara ketiga PBB setelah zona I di Makassar dan zona II di Surabaya dan selanjutnya zona IV di Papua pada 23 September 2023.
Afriansyah Noor menyebut, konsolidasi itu dilakukan tujuannya untuk memenangkan Prabowo sebagai Presiden dan PBB mendapatkan kursi di DPR RI dengan melewati ambang batas parliamentary threshold (PT). ”Saya dan PBB sangat bangga bisa bekerja sama dengan semua lini di Partai Gerindra. Di Sumbar diberikan support besar dari Andre Rosiade,” katanya.
Afriansyah menyebut, tanda-tanda alam Prabowo Presiden terlihat di Sumbar. Karena tiba-tiba saja saat Prabowo mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) turun hujan. Padahal di lokasi acara tidak hujan. “Ketika Pak Prabowo landing, hujan. Karena di tempat acara tidak hujan. Inilah tanda-tanda kalau Pak Prabowo akan menjadi Presiden,” katanya.
Yusril Ihza Mahendra dalam orasi politiknya mengutip pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945. “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”
Kata Yusril, dukungan PBB juga teringat dengan buku tafsir Buya HAMKA. “Kita tak pernah mengalahkan Belanda. Belanda dikalahkan Jepang. Kita tak pernah mengalahkan Jepang. Jepang dikalahkan sekutu. Karena itulah, kemerdekaan kita atas berkat Rahmat Allah. Kalau tidak, tak ada kemerdekaan terjadi. Allah tak mengubah nasib suatu kaum kalau kaum itu sendiri tak mengubahnya,” katanya.
Saat ini, sebut Yusril, 80 tahun Indonesia merdeka, tapi masih ada yang belum bisa dilaksanakan. Bahkan ada negara yang merdeka setelah Indonesia tapi sudah melompat selangkah di depan. “Setelah reformasi 1998 harusnya kita bisa melompat ke depan. Sayang pemimpin kita silih berganti dan belum memiliki kemampuan membuatnya seperti tu. Pak Prabowo kami anggap bisa mewujudkannya,” katanya.
Kata Yusril, PBB telah bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Awalnya bersama PKB, dan PBB masuk. “PBB partai Islam modernis. Pikirannya mudah ditebak. Tak berbelit-belit tak berkelok-kelok. Kami berunding, bermusyawarah dan putuskan mendukung Prabowo. Insya Allah PBB tetap konsisten dukung Prabowo. Kami tak berbelit dan bisa jadi teman koalisi yang setia dan dipercaya,” katanya.
Bahkan, secara internal Yusril menegaskan tidak akan ada kader yang berbeda pendapatan. “Kalau ada yang mbalelo, kami beri peringatan keras. Pecat. Kami tak ingin PBB pecah,” katanya.
Soal dicalonkan menjadi Cawapres, Yusril minta diserahkan ke Prabowo. “Kalau iya Alhamdulillah, kalau tidak Alhamdulillah. Kita tetap akan berada di sisi beliau. Kita istiqomah dan konsisten di jalan yang lurus. Kita orang Islam yang di tengah-tengah. Tak ekstrem kiri dan kanan. Setia dengan Islam yang jadi jalan kita bersama. Islam yang lurus,” kata Yusril yang dilanjutkan dengan Komitmen bersama pemenangan Pemilu dan Prabowo dari DPW dan DPC PBB di Zona III.
Prabowo Subianto sangat berterima kasih atas dukungan PBB dan juga masyarakat Sumbar atau Minangkabau. “Kita berkumpul di Kota Padang, ibu kota Sumbar. Saya kenal dekat dengan Prof Yusril yang pernah memegang jabatan kunci di negeri ini. Baik Mensesneg, Menkumham dan lainnya. Sebagai aktor di belakang layar reformasi 1998, tentu sudah memikirkan matang-matang memberikan dukungan kepada saya. Juga ada Sekjen PBB Afriansyah Noor yang juga Wamenaker. Saya dekat dengan PBB. Tokoh-tokoh Masyumi masa lalu. Yang saya anggap sebagai guru pengasuh dan senior. Terima kasih. Bangga. Saudara-saudara masih memberi dukungan dan kepercayaan kepada saya. Untuk saya maju sebagai Presiden 2024,” katanya.
Kata Prabowo, mengabdi pada negara memang kewajiban seorang patriot, seorang yang cinta tanah air yang cinta bangsanya. Yang cinta rakyatnya. Kewajiban seorang patriot adalah berbakti, mengabdi dan berkorban sampai nafas terakhir. Itu dorongan dari dalam. Dorongan kepada banyak tokoh dan patriot yang mereka mungkin tak merasakan Indonesia merdeka.
“Mereka berkorban segala-galanya. Hanya dengan impian dan cita-cita merdeka. Kehendak untuk tidak mau dijajah. Tak mau jadi kacung bangsa-bangsa lain itu ada dalam hati saya, sehingga saya merasa besar dengan dorongan dan kepercayaan tokoh-tokoh besar ini. Banyak yang telah memberikan kepercayaan saya maju Pilpres,” katanya.
Prabowo yakin, dengan keberadaan Yusril, akan dicarikan sistem politik yang tidak mahal yang cocok di Indonesia. Agar ekonomi bisa membaik, gaji baik dan tidak ada lagi korupsi. “Semua yang baik yang dibuat Presiden Jokowi bagus dilanjutkan atau ditambah. Sepert Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Prakerja dan Program Keluarga Harapan, harus diamankan dan diteruskan,” katanya.