JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengembangkan energi baru terbarukan (EBT), seperti hidrogen, amonia, dan nuklir, untuk mencapai transisi energi dan target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.
“Kita membutuhkan energi baru untuk efisiensi, seperti hidrogen, amonia, dan nuklir,” kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi saat kegiatan UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 di Jakarta, Rabu.
Selain itu, pemerintah juga berkomitmen mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang ditargetkan dapat menjadi sumber energi utama negara pada 2060 mendatang.
Oleh karena itu, pemerintah terus meningkatkan pasokan baterai guna menyimpan panas dari panel surya.
“Kita juga perlu pembangkit listrik yang stabil, seperti geotermal dan hidrogen, untuk mengatasi berbagai tantangan energi di Indonesia,” tambah Yudo.
Sejumlah langkah tersebut, sambung Yudo, diharapkan dapat membuat Indonesia mampu memenuhi kebutuhan energi dalam negeri sekaligus mempromosikan efisiensi.