JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, dr. Arini Astasari Widodo, Sp.KK mengingatkan Anda agar tidak mengenakan masker yang renggang karena bisa merusak lapisan kulit terluar atau skin barrier.
“Kalau pakai fabric mask jangan yang renggang seperti linen kan renggang karena kalau yang renggang lebih bertekstur, lebih tergesek-gesek kulitnya, barrier-nya akan rusak,” kata dia di sela acara daring yang digelar merek kecantikan asal Prancis, ditulis Jumat.
Arini yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) itu menyarankan Anda memilih masker dengan ukuran pas artinya tidak terlalu ketat atau longgar. Sebelum mengenakan masker, sebaiknya bersihkan dulu wajah dan menjadi pilihan bagus bila Anda juga mengaplikasikan serum wajah untuk meningkatkan barrier kulit. Anda juga sebaiknya tak lupa mengganti masker setiap minimal empat jam sekali.
Menurut Arini, pemakaian masker bisa menyebabkan microbiome kulit berubah. Microbiome berperan penting dalam barrier kulit sehingga membuatnya tampak sehat dan bercahaya, mengurangi kemungkinan Anda terkena eksim, jerawat dan semua peradangan kulit.
“Biasanya dapat ventilasi udara, microbiome bercampur tentu kalau ngomong ada ludahnya, napas dan lain sehingga microbiome berubah. Kita harus kembalikan lagi,” kata dia.