Taiwan
Pada konferensi pers baru-baru ini, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan Chen Shih-chung menyebut tengah berdiskusi dengan farmasi AS, Merck, untuk mengamankan produk pil obat antivirus COVID-19 pertama di dunia. Meski begitu, Menkes Taiwan memastikan vaksin COVID-19 tetap didorong cakupannya. Pembelian molnupiravir diketahui akan didorong Pusat Komando Epidemi di Taiwan.
Malaysia
Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengaku sudah ada negosiasi untuk mendapat obat molnupiravir dari Merck, perusahaan Amerika Serikat. Hal ini disebut menjadi salah satu cara untuk hidup berdampingan dengan COVID-19. “Saat kami beralih ke hidup dengan COVID, kami akan menambahkan opsi perawatan baru yang inovatif ke gudang senjata kami selain vaksin,” kata dia, dikutip dari Reuters, Sabtu (2/10/2021).
Thailand
Somsak Akksilp, direktur jenderal Divisi Perusahaan Medis Thailand menilai banyak negara Asia yang ramai-ramai mengamankan dosis molnupiravir, dikarenakan belajar dari pengalaman memesan dosis vaksin.
Banyak lokasi internasional Asia ingin ‘mengunci’ persediaan lebih awal setelah mereka terkena pasokan ketat dari peluncuran vaksin tahun ini, menempatkan tidak sedikit negara Asia yang berada di belakang negara yang lebih kaya, membeli ratusan ribu dosis. “Kami saat ini terlibat dalam penyelesaian pembelian dengan Merck yang diperkirakan akan selesai minggu ini, kami telah memesan 200.000 program sebelumnya,” kata Somsak.
Diperkirakan, pil molnupiravir yang dipesan akan tiba paling cepat Desember tahun ini. Perlu diketahui, molnupiravir terbukti memangkas risiko kematian dan rawat inap akibat COVID-19. Perawatan obat ini diberikan dalam waktu 5 hari, dua kali sehari. (detik.com)