PADANG, RADARSUMBAR.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberikan penghargaan kepada PT Semen Padang atas peran perusahaan itu dalam mendukung layanan intervensi spesifik dan sensitif pada kegiatan Audit Kasus Stunting Tahun 2023.
Penghargaan tersebut diserahkan Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti kepada Direktur Utama PT Semen Padang Indrieffouny Indra saat kegiatan Kick Off Audit Stunting 2024 di Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Ini beberapa upaya Semen Padang dalam penanganan stunting tersebut. Pada tahun 2022, katanya, di Kecamatan Lubuk Kilangan, Pauh dan Lubuk Begalung ditemukan kasus Stunting masing-masing 14 anak, 18 anak dan 9 anak.
Atas temuan itu, dilakukan pencegahan dengan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama lima bulan dengan nilai bantuan sebesar Rp 62.475.000 oleh PT Semen Padang.
“Hasil Program PMT ini, terjadi kenaikan 1 hingga 2 kilogram berat badan dan tinggi badan 0,5 hingga 0,8 cm setiap bulannya. Pencegahan disertai Loka Karya Mini Stunting dengan peserta orang tua anak penderita Stunting, Tenaga Teknis Puskesmas dan Pemerintah Kecamatan,” kata Dirut Semen Padang.
Di tahun 2023, katanya, program PASS terus berlanjut dengan jumlah anak di Kecamatan Lubuk Kilangan 79 anak, Pauh 78 anak, Lubuk Begalung 17 anak, di Kabupaten Solok 17 anak serta Penanganan Kemiskinan Ekstrim (PKE) di Kabupaten Kepulauan Meranti untuk 19 rumah yang juga berhubungan langsung dengan pencegahan Stunting, termasuk juga di Kabupaten Solok juga diberikan bantuan Program Air Bersih. Totalnya mencapai Rp 422.550.000.
“Outcome-nya, 21,3 persen anak sudah ‘wisuda’ Stunting. Ada kenaikan 1 hingga 2 kilogram kenaikan berat badan dan kenaikan tinggi badan 0,5 hingga 0,8 cm setiap bulannya.”