Disebut Kapolda, ketiga pelaku ini sudah melakukan lima aksi perampokan di Sumbar. Saat melakukan perampokan, pelaku menembak korban. Salah satunya di Bukittinggi pada tahun 2021, korban mengalami kerugian Rp700 juta.
Lalu tahun 2022, pelaku kembali merampok di Bukittinggi. Pelaku juga sempat menembak korban dan membawa kabur uang Rp70 juta. Pada awal tahun 2024 ini, pelaku kembali beraksi di Kabupaten Solok dan Padang Pariaman.
“Korban juga ditembak oleh pelaku dan kemudian kabur pada 25 Januari kemarin ke Provinsi Riau, setelah itu baru ditangkap oleh tim gabungan,” tambah Kapolda.
Para pelaku merampok di wilayah Sumatera Barat, kemudian sembunyi di Kabupaten Kampar. “Jadi, kita koordinasi dengan Polda Riau dan jajaran untuk mengamankan para pelaku,” jelas Kapolda didampingi Wakapolda Brigjen Gupuh Setiyono dan Dirreskrimum, Kombes Andry Kurniawan.
Saat diamankan, petugas menemukan satu pucuk senjata api (senpi) jenis FN dari tangan pelaku RC dan sebilah badik. Kemudian, menemukan tiga senpi lainnya yakni, dua revolver rakitan dan satu FN.
Lalu, ada dua magasin dan juga 39 butir amunisi dari FN dan senapan serbu AK. Polisi juga mengamankan sejumlah barang yang digunakan pelaku saat merampok mulai dari pakaian, helm dan dua sepeda motor.
“Kita masih terus mengembangkan kasus ini, sebab ada banyak kemungkinan, termasuk keterlibatan pelaku lain dan juga menelusuri lokasi perampokan komplotan RC ini yang masih dalam penyidikan,” tutup Kapolda. (rdr)