Menurut Dasco, kekuatan militer Indonesia memperoleh skor sebesar 0,2684 poin dari Global Firepower. Dengan jumlah angka tersebut, artinya kekuatan militer Indonesia hampir serupa dengan kekuatan militer negara maju. Untuk mengisyaratkan makin tinggi tingkatan militer suatu negara, maka artinya skor power index negara tersebut semakin kecil. Begitu juga sebaliknya, apabila skor power index yang diperoleh semakin besar, maka makin rendah peringkat militernya.
“Lebih dari 50 indikator menjadi faktor penilaian Global Firepower untuk menghitung skor power index tiap negara. Negara-negara kecil yang memiliki kelebihan dalam perhitungan di beberapa indikator menjadi keunggulan mereka untuk bersaing dengan negara-negara yang lebih maju,” ujarnya.
Baru-baru ini juga, kata Dasco, Prabowo membawa pulang teknologi kapal perang canggih jenis fregat tipe Arrowhead dari Inggris. Alutsista itu dapat memperkuat Indonesia dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang, termasuk di Laut Natuna Utara. Fregat adalah jenis kapal perang ringan dengan kecepatan tinggi, dan kemampuan manuver yang dilengkapi teknologi militer canggih terkini. Fregat buatan Inggris ini adalah kapal perang ringan tercanggih yang ada sekarang.
Selain itu, di bidang pertahanan baru-baru ini Presiden Jokowi menetapkan 3.103 orang komponen cadangan TNI yang bisa dimobilisasi untuk memperbesar dan memperkuat kekuatan TNI, saat negara dalam keadaan darurat militer atau dalam bencana. “Dengan adanya komcad memungkinkan penghematan anggaran untuk perkuat pertahanan. Kekuatan TNI dapat bertambah secara personel meski tanpa menambah jumlah TNI aktif,” ujar Dasco. (viva.co.id)