Uskup Sibolga Buka Sinode III 2024, Ajakan Menjadi Pengikut Kristus Sejati

Sinode kali ini adalah tentang bersekutu sebagai pengikut Kristus yang autentik.

Foto bersama usai pelaksanaan Sinode III Keuskupan Sibolga 2024, di Gereja dan Aula Paroki St. Maria Bunda Para Bangsa, Gunungsitoli, Jalan Karet No 33 A, Gunungsitoli, Selasa (15/10/2024). (Kariadil Harefa/RadarSumbar)

Foto bersama usai pelaksanaan Sinode III Keuskupan Sibolga 2024, di Gereja dan Aula Paroki St. Maria Bunda Para Bangsa, Gunungsitoli, Jalan Karet No 33 A, Gunungsitoli, Selasa (15/10/2024). (Kariadil Harefa/RadarSumbar)

GUNUNGSITOLI, RADARSUMBAR.COM – Keuskupan Sibolga menggelar acara pembukaan Sinode III 2024, Selasa (15/10/2024) di Gereja dan Aula Paroki St. Maria Bunda Para Bangsa, Gunungsitoli, Jalan Karet No 33 A, Gunungsitoli.

Acara ini diawali dengan Perayaan Ekaristi pukul 09.00 WIB, dilanjutkan dengan pembukaan resmi Sinode III pukul 11.00 WIB.

Uskup Keuskupan Sibolga, Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjadi pengikut Kristus yang sejati.

“Sinode kali ini adalah tentang bersekutu sebagai pengikut Kristus yang autentik,” ujar Mgr. Fransiskus.

Beliau mengutip pesan Paus Fransiskus yang mengingatkan umat untuk tidak menjadi manusia munafik. “Paus menegaskan, lebih baik menjadi ateis daripada munafik. Kemunafikan bukan ciri pengikut Kristus,” tegas Uskup Sibolga.

Mgr. Fransiskus menjelaskan bahwa Injil hari ini mengajak umat untuk memperhatikan kebersihan hati dan ketulusan dalam bertindak.

“Kedalaman ketulusan dalam keberagaman jauh lebih penting daripada tindakan formal yang tampak baik padahal tidak baik,” jelasnya, sembari menekankan tema

Uskup juga mengingatkan tentang kecaman Yesus terhadap orang Farisi karena kemunafikan mereka. “Orang yang dikendalikan daging, hidupnya penuh dengan amarah dan kedengkian. Ini bukan buah kesaksian yang bersekutu dengan Kristus,” tambahnya.

Sebaliknya, Mgr. Fransiskus menekankan bahwa orang yang menyatu dengan Kristus adalah mereka yang hidup dalam roh.

“Hidup dalam roh adalah hidup dalam kegembiraan dan selalu dalam lindungan Tuhan,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Uskup Keuskupan Sibolga mengajak seluruh umat untuk menjaga kebersihan hati dan menghilangkan sikap munafik. “Mari kita membuka hati untuk Roh Kudus,” ajaknya.

Lebih lanjut, Mgr. Fransiskus menjelaskan makna Sinode sebagai sebuah proses pembelajaran. “Sinode adalah sekolah yang melibatkan hati, mengajak kita untuk memahami dan melaksanakan apa yang diinginkan Tuhan,” jelasnya, sembari mengangkat tema bersekutu dalam iman, berbuah dalam kesaksian.

Beliau juga mengingatkan para imam akan tugas mereka. “Tugas kita adalah mencermati suara Roh Kudus yang sering berbisik kepada kita,” tegas Uskup Mgr. Fransiskus.

Sementara itu, Ketua Panitia Sinode III Keuskupan Sibolga 2024, Samson P. Zai, dalam laporannya menyampaikan persiapan dan harapan dari pelaksanaan Sinode ini.

“Kami berharap Sinode ini dapat memperkuat persatuan dan semangat kebersamaan di antara umat,” ujar Samson.

Acara pembukaan Sinode III ini dihadiri oleh para pejabat gereja, tokoh masyarakat, dan umat Katolik dari berbagai paroki di wilayah Keuskupan Sibolga di Gereja dan Aula Paroki St. Maria Bunda Para Bangsa, Gunungsitoli.

Pelaksanaan Sinode ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan iman dan pelayanan Gereja di wilayah Keuskupan Sibolga. (rdr-tanhar)

Exit mobile version