GUNUNGSITOLI, RADARSUMBAR.COM – Dalam perkembangan politik lokal di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara (Sumut) pasangan calon wali kota dan wakil wali kota SMART (Sowa’a-Martinus) muncul sebagai figur yang menarik perhatian publik, bahkan dihajar isu tak sedap.
Keduanya, sebagai putra asli daerah, diyakini memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan aspirasi masyarakat kota setempat.
Latar belakang Sowa’a dan Martinus sebagai anak kelahiran Gunungsitoli menjadi nilai tambah dalam persaingan politik di kota tersebut.
Pengalaman hidup mereka yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat dipandang sebagai modal berharga untuk memimpin dan memajukan daerah.
“Tidak ada sejarahnya tamu atau pendatang di rumah kita Gunungsitoli tahu kebutuhan dapur kita selain putra kelahiran kota Gunungsitoli,” ujar Ketua SMART For Gunungsitoli, Daniel Sozanolo Laowo, Jumat (18/10/2024).
Pernyataan ini menekankan pentingnya pemimpin yang benar-benar memahami kondisi dan kebutuhan lokal.
Pasangan SMART dikenal memiliki visi yang sejalan dengan aspirasi masyarakat Gunungsitoli. Mereka berkomitmen untuk mengembangkan potensi daerah dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Program-program yang diusung oleh SMART mencakup berbagai aspek, yang terbungkus dalam lima grand desain strategi antara lain, kesehatan terjamin.
Kemudian Sumber Daya Alam (SDM) Tangguh, selanjutnya Ekonomi Cemerlang dan Infrastruktur Mantap serta Birokrasi Berintegritas.
Sowa’a Laoli, calon wali kota dari pasangan SMART, memiliki pengalaman panjang dalam pemerintahan daerah. Karirnya yang dimulai dari level bawah memberinya pemahaman mendalam tentang birokrasi dan tantangan yang dihadapi pemerintah kota.
“Bahkan sebelum dua kali periode menjabat sebagai Wakil Wali Kota Gunungsitoli, ia juga pernah duduk sebagai anggota DPRD Kota Gunungsitoli. Kurang apa coba?,” jelas Daniel Laowo.
Sementara itu, Martinus, calon wakil wali kota, dikenal sebagai sosok yang dekat dengan kalangan muda serta para tokoh dari lokal hingga nasional.
Latar belakangnya dalam dunia bisnis dan pernah berkecimpung dalam roda pemerintahan membidangi pendidikan, serta dua kali sebagai wakil rakyat di kota itu.
Sudah barang tentu menurut Daniel, melahirkan kombinasi yang ideal untuk mendukung visi Gunungsitoli Hebat.
“Dari setiap latar mereka berdua, kami menilai mereka dapat melanjutkan (Oozui) program pemerintah daerah maupun pusat, serta mendorong inovasi pada berbagai sektor untuk kemajuan kota ini,” jelas Daniel.
Dukungan terhadap pasangan SMART tidak hanya datang dari kalangan masyarakat umum, tetapi juga dari berbagai elemen, termasuk tokoh adat dan pemuka agama.
Relawan SMART For Gunungsitoli melihat potensi besar pada pasangan nomor urut 2, Sowa’a – Martinus untuk menjembatani berbagai kepentingan dan mempersatukan masyarakat Gunungsitoli yang beragam.
“Gunungsitoli memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Kita perlu mengelolanya dengan bijak untuk kesejahteraan seluruh masyarakat. Tentunya harapan ini tertumpangkan pada mereka berdua,” ungkapnya lagi.
Meskipun mendapat dukungan luas, pasangan SMART Nomor 2 tetap menghadapi tantangan dalam kompetisi politik yang ketat.
Mereka harus bersaing dengan calon lain, yakni Karya Septianus Bate’e dan Yunius Larosa yang juga memiliki basis pendukung.
Namun, status mereka (Sowa’a dan Martinus-red) sebagai putra daerah diyakini menjadi keunggulan tersendiri.
“Bukan berarti mengesampingkan Yunius Larosa, walau kini ia memilih berseberangan dengan SMART. Adapun istrinya sendiri Meriasa Telaumbanua memilih mendukung Paslon Nomor urut 2,” cakapnya.
Menjelang pemilihan, pasangan SMART terus melakukan sosialisasi dan kampanye ke berbagai lapisan masyarakat.
“Dalam mewujudkan Gunungsitoli HEBAT, kami meminta doa dan dukungan masyarakat kota Gunungsitoli untuk mencoblos nomor urut 2 pasangan SMART pada 27 November 2024 mendatang,” tutup Daniel Ketua Relawan SMART For Gunungsitoli. (rdr-tanhar)