Sumbar Klaim Terus Maksimalkan Potensi demo Capai Pertumbuhan Ekonomi seperti Sebelum Pandemi Covid-19

Sektor pariwisata dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) tetap jadi fokus, sembari terus menyigi potensi dari sektor-sektor lainnya.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi. (Foto: Dok. Adpim)

Gubernur Sumbar, Mahyeldi. (Foto: Dok. Adpim)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) terus berupaya memaksimalkan segenap potensi yang dimiliki demi menormalisasi kembali pertumbuhan ekonomi, sebagaimana capaian yang pernah diraih sebelum masa pandemi Covid-19.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan, sektor pariwisata dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) tetap jadi fokus, sembari terus menyigi potensi dari sektor-sektor lainnya.

“Sinergi semua pihak sangat diperlukan, terutama sekali dalam menghadapi berbagai permasalahan yang muncul,” kata Mahyeldi saat agenda Diseminasi Laporan dan Penyampaian Outlook Perekonomian Sumbar, yang diisi dengan Seminar bertema Unleashing West Sumatera’s Potential; Transitioning from Recovery to High Quality Growth di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar, Jumat (15/3/2024) siang.

Pemprov Sumbar mengeklaim telah menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi pada 2024, di mana sektor pariwisata dan UMKM memang menjadi dua titik sektor utama yang diharapkan mampu meningkatkan performa pertumbuhan.

“Meski dua sektor itu menjadi sektor yang paling potensial, kami tetap fokus dalam mengembangkan sektor-sektor krusial selama ini seperti sektor pertanian, sektor jasa, hingga pendidikan. Termasuk juga sektor komunikasi, industri pengolahan, hingga pertambangan,” katanya.

Sementara itu dalam paparannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Endang Kurnia Saputra menerangkan, pertumbuhan ekonomi Sumbar saat ini tercatat sebesar 4,62 persen dan terhitung masih berada di bawah garis merah. Akan tetapi, angka itu belum dapat mencapai angka normalisasi seperti angka pertumbuhan di masa sebelum pandemi Covid-19.

“Banyak faktor yang mempengaruhi, tentu saja. Namun saat ini, daya saing beberapa sektor tampak cukup baik, tapi kinerjanya masih perlu didorong agar lebih meningkat,” kata Endang mengawali paparannya.

Endang Kurnia merincikan, sektor dengan pertumbuhan tercepat di Sumbar saat ini adalah sektor jasa keuangan, akan tetapi sayangnya sektor ini tidak mempekerjakan cukup banyak orang.

Di sisi lain, para pekerja justru paling banyak tertumpuk pada sektor dengan potensi tertinggi, tetapi dengan petumbuhan yang relatif pelan, yaitu sektor pertanian, komunikasi, jasa pendidikan, dan perdagangan.

“BI memperkirakan, Sumbar akan bisa mencapai pertumbuhan ekonomi pada kisaran 4,51 hingga 5,31 persen. Namun untuk mewujudkannya, setidaknya ada tiga hal yang dapat direkomendasikan, yaitu meningkatkan keterhubungan dan hilirisasi di sektor pertanian, melakukan akselarasi pada sektor-sektor produktif, serta mempercepat transisi sektor pariwisata menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru,” tuturnya. (rdr)

Exit mobile version