“Peningkatan kedua lapangan usaha ini karena adanya momentum Idul Fitri dan Idul Adha 1445 Hijriah, serta periode libur semester sekolah yang mendorong aktivitas ekonomi serta pariwisata di Sumbar,” katanya.
Dengan pertumbuhan tersebut sektor perdagangan memiliki andil sebesar 0,85 persen diikuti transportasi dan pergudangan sebesar 0,63 persen dan informasi dan komunikasi 0,54 persen.
Di sisi lain, meskipun pada triwulan II 2024 Provinsi Sumbar dilanda bencana alam yang mengakibatkan jalan utama Padang-Bukittinggi terputus, pemerintah bergerak cepat melakukan perbaikan infrastruktur.
“Dampaknya lapangan usaha konstruksi di triwulan II 2024 tumbuh sebesar 5,77 persen atau lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,76 persen secara yoy,” tuturnya. (rdr/ant)