Padahal, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sektor perdagangan tercatat sebagai penyumbang kedua terbesar dalam struktur Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), setelah sektor primer. “Sepanjang 2020, kontribusinya mencapai 12 persen terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.
Keluhan serupa juga disampaikan Robi, (32), salah seorang pedagang harian. Menurut pria paruh baya itu, penjualan agak turun semenjak pasar itu dibongkar masyarakat menjadi enggan masuk pasar, mengingat kondisinya yang kurang baik.
Mereka berharap, pemerintah kabupaten segera mencarikan solusi, sehingga suasana berdagang kembali normal. Kondisi itu kian diperparah dengan adanya pandemi COVID-19. “Jika terus berlarut, ini tentu akan berdampak luas pada perekonomian para pedagang di pasar ini,” sebutnya.
Pesisir Selatan memiliki 50 unit pasar tradisional yang terdiri dari 11 pasar kecamatan dan 3 pasar perserikatan dan 36 pasar nagari. Pemerintah kabupaten telah merevitalisasi 26 unit sejak 2016. Besaran anggaran yang digunakan lebih dari Rp50 miliar, baik melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), maupun APBD. Namun, ada sejumlah pasar yang selesai dibangun masih belum dihuni pedagang. (ant)