Kepala KSP Letjen TNI (Purn) AM Putranto juga menekankan pentingnya kejujuran dalam distribusi bahan pokok. “Kejujuran sangat penting, dan sanksi tegas harus diberikan kepada pelaku pelanggaran. Ada yang 900 ml, ada juga yang 700 ml. Tapi tetap saja, ini pencurian,” tegasnya.
Sementara itu, Wamentan Sudaryono menyatakan bahwa temuan ini baru sebatas volume minyak, dan belum mencakup aspek kualitas. “Yang kita lihat baru volumenya saja, belum kita teliti kualitasnya. Tentunya nanti sesuai arahan Bapak Mentan, ini harus dicek semua. Jangan-jangan ada banyak kesengajaan,” tuturnya.
Wamentan Sudaryono juga mengutuk tindakan produsen yang telah mencurangi takaran Minyakita. “Kita lihat bahwa ada beberapa pengusaha serakah yang mengorbankan rakyat. Kita semua wajib marah. Apalagi jika nanti dicek kualitasnya, bisa jadi lebih banyak lagi pelanggaran,” tegasnya.
Satgas Pangan Mabes Polri, Brigjen Pol Djoko Prihadi, memastikan bahwa Bareskrim Polri sudah menindaklanjuti temuan ini secara menyeluruh. “Kami sudah bergerak ke seluruh pasar untuk melakukan sidak, terutama terkait Minyakita. Sudah ada 10 tersangka di seluruh Indonesia. Lewat sidak pasar di sini, kami temukan 7 perusahaan yang terlibat, dan saat ini kami telusuri apakah ada jaringan lebih luas yang beroperasi di seluruh negeri. Kami akan menindak tegas pelanggar untuk melindungi masyarakat,” tegasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono juga memberikan apresiasi terhadap langkah tegas Mentan dan Wamentan. “Kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Masyarakat membayar sesuai harga eceran tertinggi (HET), tapi kenyataannya volume minyak kurang dari seharusnya. Kami serahkan ke Satgas Pangan untuk tindakan lebih lanjut dan akan melakukan pengecekan serupa di pasar lain untuk memastikan kuantitas dan kualitas minyak yang dijual di pasaran,” ujarnya. (rdr)
Komentar