Dasril menyampaikan selain bibit, Pemko Pariaman juga mengusulkan mesin pengolahan jahe kepada pemerintah pusat untuk Desa Kampung Apar guna mendukung usaha produksi warga. Ia meyakini bantuan tersebut dapat diperoleh tahun ini karena tindaklanjut dari Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Kota Pariaman awal Desember 2021.
Sebelumnya Pemko Pariaman sedang berupaya membangun kawasan pertanian terpadu atau ‘integrated farming’ guna meningkatkan perekonomian warga setempat. “Syarat membuat ‘integrated farming’ ialah lahannya minimal 20 hektare, kami memiliki ratusan hektare untuk itu,” kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar disela mengiringi Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI.
Ia mengatakan rencana pembangunan kawasan tersebut muncul saat pihaknya membuka jalan sepanjang delapan kilometer tanpa APBD yang lahannya merupakan hibah dari masyarakat dan dikerjakan secara gotong royong.
Ketika jalan itu dibuka, kata dia diketahui ada sekitar 400 hektare lahan produktif yang dapat digunakan untuk pertanian sehingga ketika dikembangkan dengan banyak sektor pertanian maka kawasan itu akan cepat berkembang dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. (ant)