Semen Padang Gelar Learn & Share Pengelolaan Arsip bersama ANRI

Dalam penyelenggaraan kearsipan, PT Semen Padang sudah mendapat pengakuan secara formal dari ANRI dengan predikat Akreditasi A pada tahun 2015 dengan total nilai 81,68 dan naik menjadi 88,81 pada tahun 2021.

Webinar Kearsipan yang digelar PT Semen Padang dengan menggandeng ANRI.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Dalam rangka memperingati Hari Kearsipan ke-51, PT Semen Padang menggelar learn & share tentang Pengelolaan Arsip secara virtual, Selasa (24/5/2022) pagi.

Kegiatan yang dibuka Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang Oktoweri itu diikuti ratusan karyawan Semen Padang Group dan SIG Group dengan narasumber Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto dan Ketua Tim Arsip PT Semen Padang Nelvi Irawati.

Oktoweri mengatakan, dalam penyelenggaraan kearsipan, PT Semen Padang sudah mendapat pengakuan secara formal dari ANRI dengan predikat Akreditasi A pada tahun 2015 dengan total nilai 81,68 dan naik menjadi 88,81 pada tahun 2021.

“Melalui acara ini, kita berharap agar pengelolaan kearsipan kita lebih tertib, baik dan benar sesuai dengan undang-undang,” kata Oktoweri.

Kepala ANRI, Imam Gunarto mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah mengundangnya untuk menjadi narasumber pada webinar learn & share tentang Pengelolaan Arsip. Karena PT Semen Padang sudah dikenalnya sejak 90-an.

“Saya ikut menggawangi kerja sama ANRI dengan PT Semen Padang sejak tahun 90-an. Waktu itu saya masih sebagai pejabat Arsiparis, eselon III dan tentunya saya sangat senang pengembangan Kearsipan PT semen Padang yang terus menanjak dari tahun ke tahun,” katanya.

Imam Gunarto memaparkan bahwa mengelola arsip harus punya spirit dan juga fundamen moral. Fundamen moral dalam pengelolaan arsip itu seperti karya Noam Chomsky dalam bukunya yang sangat menarik, yaitu “It Is the responsibility of intellectuals to speak the truth and to expose lies”.

Fundamen moral dari kegiatan kearsipan itu bertujuan agar pengelola arsip bertanggung jawab sebagai orang yang intelektual yang bisa menyampaikan kebenaran dan mengekspose kebohongan-kebohongan, supaya masyarakat menjadi maju, demokrasi dan transpransi.

Untuk itu, ia berharap agar fundamen moral ini masuk ke jiwa dan sanubarinya aparat kearsipan, arsiparis dan pengelola arsip.

Karena, mengelola arsip bukan untuk kearsipan itu sendiri, tapi sebagai bagian dari tanggung jawab kepada bangsa, menyampaikan kebenaran dan mengekspose kebohongan-kebohongan.

“Artinya apa? bukan di arsip ada kebohongan, tapi dengan arsip kita mengungkap kebohongan-kebohongan yang sumbernya bukan dari arsip, tapi mungkin dari hoax.”

“Dengan arsip kita bisa mengungkap bahwa hoax itu atau adalah berita yang tidak benar. Karena, arsip menyimpan dan merekam informasi yang nyata, benar dan lengkap,” kata Imam. (rdr)

Exit mobile version