RADARSUMBAR.COM – PT Pupuk Indonesia berhasil mencatatkan prestasi di berbagai bidang. Prestasi ini merupakan wujud awal dari transformasi perusahaan pelat merah tersebut.
Bakir Pasaman adalah sosok di balik semua prestasi tersebut. Menjabat sejak tahun 2021 silam, Bakir Pasaman ternyata telah menyiapkan sejumlah kiat jitu demi mewujudkan transformasi PT Pupuk Indonesia di tanah air.
Ada lima kiat yang disiapkan, lima langkah ini merupakan strategic house yang artinya menjadi pedoman bagi banyak anak perusahaan.
Adapun kelima kiat tersebut adalah fokus pada pelanggan, fokus pada riset dan inovasi, keunggulan operasi dan rantai pasok. Kemudian optimalisasi dan pengamanan bahan baku serta keberlanjutan perusahaan dan ekonomi sirkular.
Lewat lima kiat ini, Bakir Pasaman meyakini bahwa PT Pupuk Indonesia bisa mengawali perubahan peran holding dari strategic holding menjadi activist holding.
“Dengan sentralisasi, holding mengambil peran yang lebih aktif di dalam operasional Perusahaan, terutama untuk fungsi-fungsi strategis seperti pemasaran, pengadaan, riset, pengembangan, pemeriksaan juga untuk fungsi SDM, IT dan beberapa fungsi lain,” katanya.
Pemusatan pemasaran, menurut Bakir Pasaman, memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan kinerja penjualan, terutama untuk pasar komersil dan retail.
“Dengan sentralisasi pemasaran, tidak ada lagi persaingan antar anak perusahaan. Kami bisa dengan lebih baik mengatur rantai pasok sehingga penjualan dan distribusi lebih optimal,” kata Bakir Pasaman
Bahkan berkat sentralisasi ini, kata dia anak perusahaan PT Pupuk Indonesia pada awal 2021 lalu untuk pertama kalinya bisa melakukan ekspor ke Srilanka. Distribusi pupuk pun menjadi prestasi karena holding dapat mengatur distribusi antar anak perusahaan.
Melalui sentralisasi ini juga pelayanan terhadap pelanggan menjadi lebih baik karena bisa dilakukan satu pintu. Pelanggan cukup menghubungi PT Pupuk Indonesia, sudah bisa mendapatkan layanan dan produk yang disediakan oleh seluruh anak perusahaan.
“Selain itu juga memudahkan strategi branding dan promosi produk”, tambah Bakir Pasaman.
Namun kiat demikian bukan berarti tidak memiliki tantangan. Bakir pun memahami hal demikian. Beberapa tantangan untuk tahun 2022, antara lain Retail & Distributor Excellence, peningkatan penjualan retail melalui benefit & loyalty program.
Kemudian ada launching 1000 kios komersil dengan program #PupukIndonesiaAda, untuk memastikan ketersediaan pupuk non subsidi bagi petani. Secara umum, kinerja Pupuk Indonesia Grup di tahun 2021 dapat dikatakan cukup memuaskan.
Total produksi, baik pupuk maupun non pupuk, total mencapai 19,52 juta ton, atau 100,7% dari RKAP. Produksi ini dibarengi juga dengan tingkat efisiensi yang baik, dimana consumption rate untuk urea adalah sebesar 27,45 MMBTU/ton dan untuk amoniak sebesar 35,51 MMBTUN/ton. Keduanya 99% dari RKAP.
Total penjualan, baik pupuk maupun non pupuk, mencapai 14,19 juta ton atau 100,8% dari RKAP. “Kami juga sudah menyalurkan 7,92 juta ton pupuk bersubsidi di tahun 2021,” kata Bakir.
Lebih lanjut Bakir Pasaman menjelaskan bahwa proses transformasi yang dilakukan PT Pupuk Indonesia telah menunjukan hasil yang nyata, dimana terjadi EBITDA uplift sampai sebesar Rp1,03 triliun.