PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kepala Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Klas A Padang, Abdul Malik, menyampaikan bahwa latihan gabungan ini merupakan suatu langkah yang terbaik, karena daerah tambang punya risiko tinggi terjadinya kecelakaan atau suatu bencana.
Latihan gabungan ini, kata Abdul, juga dapat menguji apakah latihan Confined Space Rescue ini sudah sesuai dengan SOP, serta juga dapat menambah keterampilan para rescuer. Namun yang paling diharapkan dari latihan ini adalah, menyatukan visi misi dan penyelamatan manusia.
“Latihan gabungan ini diharapkan dapat terus dilakukan secara berkesinambungan, supaya ke depan antara rescuer MRT, TRC dan Badan Pemadam Kebakaran PT Semen Padang, bisa saling berkalaborasi dengan Basarnas, terutama dalam penyelamatan manusia,” kata Abdul.
Inspektur Tambang Kementerian ESDM, Adelino Sandha, mengapresiasi latihan bersama tentang Confined Space Rescue tersebut. Menurutnya, latihan gabungan seperti ini adalah upaya dari PT Semen Padang untuk mengasah kemampuan para rescuer MRT.
Ia berharap apa yang dilakukan PT Semen Padang ini, dapat menjadi contoh bagi perusahaan tambang lainnya yang ada di Sumbar.
“Saat ini ada sekitar 200 tambang di Sumbar. Namun, yang ada MRT baru Semen Padang. Kami berharap, perusahaan tambang lainnya dapat menjadikan Semen Padang sebagai role model,” kata Adelino.
Ia pun juga berharap latihan bersama ini dapat dilakukan secara rutin, supaya dapat mengasah skill para rescuer MRT PT Semen Padang. Karena, skill rescuer tersebut tidak hanya dibutuhkan untuk area tambang, tapi juga di tempat lain.
Contohnya pada saat terjadinya bencana alam, para rescuer dari MRT PT Semen Padang ini tentunya bisa berkalaborasi dengan Basarnas dan BPBD dalam memberikan pertolongan. “Jadi, menurut kami, latihan bersama ini adalah medianya untuk meningkatkan skill para rescuer,” katanya. (rdr)