“Dengan tertundanya penanaman maka otomatis panen juga terlambat sehingga yang biasany bisa tiga kali setahun sekarang hanya dua kali,” ujarnya.
Dia berharap, bibit jagung hibrida segera tersedia sehingga petani bisa segera melakukan penanaman dan petani tidak bertambah rugi.
Seorang pedagang bibit jagung hibrida Jupriadi mengatakan kemungkinan bibit jagung hibrida akan tersedia pada Agustus ini.
“Memang sudah lebih dari sebulan bibit jagung hibrida kosong dan kami tidak tahu penyebabnya,” ujarnya.
Setiap hari katanya, selalu ada saja petani yang menanyakan ketersediaan bibit jagung hibrida karena banyak lahan yang siap tanam.
Sekretaris Dinas Pertanian Solok Selatan Musperi Hendra mengatakan, tahun ini ditargetkan produksi jagung sebanyak 87.930 ton dengan luas tanam 15.963 hektare. (rdr/ant)