PADANG ARO, RADARSUMBAR.COM – Petani di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mengeluhkan kelangkaan bibit jagung hibrida sehingga proses penanaman dikhawatirkan terlambat.
“Sudah lebih dari satu bulan bibit jagung hibrida langka dan itu membuat kami rugi sebab selain keterlambatan penanaman lahan yang sudah disiapkan terpaksa diolah kembali,” kata seorang petani jagung Son (36) di Padang Aro, Senin (1/8/2022).
Dia mengatakan dirinya telah mempersiapkan lahan untuk ditanami jagung tetapi karena bibit jagung hibrida lahan tersebut sekarang sudah tumbuh lagi rumput liar.
Untuk membasmi rumput liar, katanya, lahan tersebut terpaksa diberi fungisida lagi sehingga menambah beban pengeluaran.
Selain itu juga akan berdampak pada terlambatnya masa panen padahal banyak petani yang mengandalkan jagung sebagai pendapatan utama, ujarnya.
Warga lainnya Kalek (46) mengatakan, dengan susahnya bibit jagung hibrida membuat petani merrugi baik secara materi maupun waktu.