Pedagang pun menyebut nominalnya. Wali Kota Hendri Septa pun tak mau tawar-menawar, harga pun disepakati. “Ini saya ambil,” ucap Hendri Septa sambil menunjuk set drum tersebut.
Usai membeli drum, Hendri Septa kemudian membeli Deta hasil produksi siswa sekolah. Penutup kepala khas lelaki Minang itu merupakan produk siswa SMP 24. Setelah menyerahkan selembar uang, Hendri Septa mengenakan Deta tersebut.
Hendri Septa kemudian melihat lukisan menarik. Lukisan yang terbuat dari langkitang itu memang indah dipandang mata. Wali Kota pun kepincut dan membelinya. Termasuk pot bunga dari batok kelapa.
“Pekan Ekonomi Kreatif ini bertujuan untuk mengangkat pelaku ekonomi kreatif agar lebih berinovasi dalam meningkatkan taraf hidup,” ujar Hendri Septa.
Hendri Septa menilai, melalui kegiatan tersebut akan dapat melihat sejauh mana anak muda dapat berkreasi dengan baik. Sekaligus melihat hasil karya mereka. “Semoga ini menjadi iven tahunan,” tutup Wali Kota. (rdr)