Triwulan II 2022, Ekonomi Sumbar Tumbuh Positif 4,36 Persen

Dari sisi produksi lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan paling tinggi pada triwulan II 2022 adalah sektor pariwisata karena pandemi yang sudah mulai menurun sehingga kunjungan mulai ramai.

ilustrasi pertumbuhan ekonomi

ilustrasi pertumbuhan ekonomi

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Ekonomi Sumbar pada triwulan II 2022 secara akumulasi tumbuh 4,36 persen dengan besaran Produk Domestik Bruto (PDRB) mencapai Rp69,46 triliun berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik setempat.

“Di Sumatera pertumbuhan ekonomi Sumbar berada pada urutan ke lima dengan pertumbuhan tertinggi diraih oleh Jambi dan terendah Aceh,” kata Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwarti di Padang, Jumat.

Menurutnya, dari sisi produksi lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan paling tinggi pada triwulan II 2022 adalah sektor pariwisata karena pandemi yang sudah mulai menurun sehingga kunjungan mulai ramai.

Kemudian dari sisi pengeluaran penyumbang terbesar adalah komponen konsumsi pemerintah sebesar 26,87 persen. Ia melihat hal ini merupakan hal yang menggembirakan dan sebagaimana diketahui di triwulan II pembatasan terhadap aktivitas masyarakat sudah tidak ada sehingga kembali normal.

“Ini menjadi penggerak ekonomi selain adanya momen Lebaran dan libur sekolah sehingga sektor transportasi, industri makanan dan minuman hingga hunian kamar hotel meningkat,” ujarnya.

Ia mengatakan masyarakat bisa merasakan bagaimana kondisi jalan raya mulai macet yang artinya aktivitas masyarakat sudah mulai normal. “Semoga ini terus berlanjut karena potensi pariwisata di Sumbar cukup lengkap dan punya keunggulan dibandingkan provinsi lain di Sumatera,” kata dia.

Terkait dengan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2022 ia menyampaikan akan dipengaruhi oleh ekonomi global termasuk pengaruh internal seperti pembatasan ekspor minyak sawit.

Sementara berdasarkan perbandingan triwulan I 2022 dengan triwulan II 2022 ekonomi Sumbar tumbuh 1,48 persen. Kemudian berdasarkan perbandingan triwulan II 2021 dengan triwulan II 2022 ekonomi Sumbar tumbuh 5,08 persen.

Hingga triwulan II 2022 PDRB Sumbar masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, perikanan dan kehutanan sebesar 21,09 persen. Kemudian perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor 16,47 persen serta transportasi dan pergudangan 11,07 persen.

Sebelumnya sebagai upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata Sumatera Barat pemerintah setempat telah mendeklarasikan tahun kunjungan pariwisata 2023 bertajuk Visit Beautiful West Sumatra pada akhir 2021.

Pencanangan dicetuskan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu program prioritas Pemprov Sumbar.

“Hal ini mengingat Sumbar punya potensi pariwisata yang besar mulai dari alam, budaya dan ekonomi kreatif,” kata dia.

Oleh sebab itu pencanangan tahun pariwisata 2023 menjadi komitmen pemerintah provinsi untuk mewujudkan strategi pengembangan pariwisata yang lebih terintegrasi.

Berdasarkan data yang dihimpun dari BI Sumatera Barat, perekonomian daerah itu cenderung tumbuh melambat setiap tahun karena turunnya kinerja lapangan usaha utama daerah yaitu sektor pertanian dan industri.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, Sumatera Barat perlu mengembangkan sumber pertumbuhan ekonomi baru sebagai lokomotif perekonomian ke depan.

Melihat kecenderungan tersebut Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama menilai pariwisata dapat menjadi lokomotif baru perekonomian karena memiliki efek ganda yang luas.

“Secara kasat mata kedatangan wisatawan memiliki dampak luar biasa dalam menggerakkan begitu banyak kegiatan sektor lain, seperti perhotelan dan restoran, transportasi, produk kerajinan dan industri olahan makan/minum, dan jasa,” kata dia. (rdr/ant)

Exit mobile version